Tampang

Gelombang Panas Melanda Asia: Bangladesh liburkan 33 juta siswa, Kondisi Negara-Negara Lainnya

28 Apr 2024 09:15 wib. 873
0 0
Gelombang Panas di Asia

Sengupta menyoroti pentingnya aksi cepat, "Para pemimpin dunia harus segera bertindak untuk mengurangi kenaikan suhu, serta mempertimbangkan anak-anak—terutama mereka yang terkena dampak kemiskinan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi dalam pengambilan keputusan dan pendanaan iklim."

Unicef juga telah memperingatkan bahwa lebih dari 243 juta anak di Asia Timur dan Pasifik berisiko terkena penyakit dan kematian akibat suhu panas. Bayi baru lahir dan balita adalah yang paling rentan, karena mereka lebih sulit mengatur suhu tubuh mereka dibandingkan orang dewasa.

Di Thailand, pejabat di ibukota Bangkok juga telah mengeluarkan peringatan bahwa indeks panas akan mencapai tingkat yang "sangat berbahaya" pekan ini. Sebanyak tiga puluh orang di Thailand telah meninggal akibat cuaca panas antara Januari dan 17 April tahun ini. Selama 2023, terdapat 37 orang meninggal akibat cuaca panas.

Di Myanmar, suhu juga melonjak di atas 45 derajat Celsius pada hari Rabu. Pada awal bulan ini, sekitar 47.000 sekolah di Filipina meliburkan kegiatan belajar-mengajar karena cuaca panas yang ekstrem.

Di Filipina, insiden kebakaran telah meningkat 24% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 akibat kelebihan daya, dan kipas angin listrik yang terlalu panas akibat penggunaan tanpa henti, kata otoritas pemadam kebakaran.

Asia telah menanggung beban terberat dari peristiwa cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Asia mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global. Tren pemanasan telah meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

kaum intoleran
0 Suka, 0 Komentar, 21 Mei 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?