Pihaknya berjanji akan melakukan berbagai upaya agar hal yang sama tidak terulang lagi. Terletak di Distrik Naka, Kota Kunitachi, kondominium tersebut memiliki 18 unit yang tersebar di setiap lantainya. Sebagian besar unit terjual seharga mulai 70 juta yen (sekitar Rp 7,25 miliar) sampai 80 juta yen (sekitar Rp 8,29 miliar).
Keputusan untuk merobohkan gedung tersebut bukanlah hal yang mudah. Banyak pihak yang terdampak, termasuk pengembang properti dan pemilik gedung yang harus menghadapi dampak ekonomi dari keputusan ini. Namun, pemerintah Tokyo bersikeras bahwa tindakan ini diperlukan untuk melestarikan keindahan alam Jepang yang tidak ternilai. Dalam upaya untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan, pemerintah Tokyo mulai mengambil langkah-langkah untuk membatasi pembangunan yang menghalangi pemandangan alam yang indah.
Langkah ini secara luas disambut oleh masyarakat dan pengamat pariwisata. Dengan mempertahankan pemandangan alam yang indah, Tokyo menuju upaya untuk mewujudkan kota yang seimbang antara infrastruktur perkotaan modern dan keindahan alam tradisional. Tindakan ini juga mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia tentang pentingnya melestarikan warisan alam, bahkan di tengah-tengah perkembangan metropolis global seperti Tokyo.