Di sisi lain, Hizbullah merespons dengan meluncurkan lebih dari 200 roket ke wilayah Israel utara. Akibatnya, dua orang terluka akibat pecahan peluru. Kedua belah pihak terus meningkatkan ketegangan, mendesak kekuatan dunia untuk meminta pengekangan.
Dalam konflik ini, kementerian kesehatan Lebanon mencatat bahwa 35 anak-anak dan 58 wanita termasuk di antara korban tewas, sedangkan 1.645 orang lainnya mengalami luka-luka. Meskipun belum dilaporkan secara pasti berapa banyak korban yang merupakan warga sipil atau kombatan, pertempuran lintas batas ini telah mengakibatkan ratusan kematian, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan.
Hizbullah menyatakan bahwa mereka terlibat untuk mendukung Hamas dan tidak akan berhenti sampai tercapai gencatan senjata di Gaza. Kelompok-kelompok tersebut mendapatkan dukungan dari Iran, namun dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris, dan beberapa negara lainnya.
Kondisi di Timur Tengah semakin memanas dan mengkhawatirkan, karena kedua belah pihak terlibat dalam spiral eskalasi konflik yang mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut. Melalui pernyataan G7, diharapkan masyarakat internasional dapat bersama-sama menekan untuk mencari solusi damai dan mencegah konflik yang semakin meluas di Timur Tengah.