Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa masyarakat dan generasi muda saat ini perlu tahu sejarah G30S/ PKI.
"Namanya sejarah, agar masyarakat dan generasi muda mengetahui bahwa pernah ada gerakan kudeta," kata Tjahjo.
Oleh karena itu, Tjahjo tak masalah jika film "Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI" diputar di layar-layar kaca televisi nasional.
"Putar saja di stasiun televisi. Menurut saya, tidak masalah," kata politisi senior PDI Perjuangan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, sejarawan Bonnie Triyana menilai Film G 30 S/ PKI bukanlah merupakan film sejarah. Sebab menurutnya, sejumlah adegan dalam film arahan Sutradara Arifin C Noer itu menurutnya tak sesuai dengan fakta-fakta.
"Di beberapa adegan tidak faktual. Ada beberapa ketidaksesuaian peristiwa sejarah," kata Bonnie yang tengah berada di Belanda seperti yang dilansir dari detik.com.
Ia menanggapi rencana TNI Angkatan Darat menggelar acara nonton bareng film tersebut untuk lingkungan internal mereka. Film tersebut pertama kali beredar pada 1984 dan pernah menjadi tontotan wajib bagi seluruh pelajar di Indonesia. Film itu lalu diputar setiap 30 September di televisi kemudian dihentikan begitu memasuki era reformasi.