Tampang

FBI Ungkap Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump

14 Jul 2024 22:05 wib. 270
0 0
Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat dengan wajah berlumuran darah saat ia dibantu oleh personel Dinas Rahasia AS setelah ia ditembak di telinga kanannya saat kampanye di Butler Farm Show d
Sumber foto: website

Alex Gray, mantan pejabat di Dewan Keamanan Nasional Trump, mengatakan bahwa penembakan itu menunjukkan bahwa perlindungan Paspampres Trump "tidak seberapa dibandingkan dengan ancaman yang dihadapinya.""Mereka harus segera meningkatkan pengamanannya hingga ke tingkat semaksimal mungkin yang layak bagi seorang presiden - dan bukan mantan presiden, tapi presiden saat ini," kata Gray.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Kevin Rojek, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas kantor lapangan Pittsburgh, kepada para wartawan mengatakan bahwa "mengejutkan" bahwa pria bersenjata itu menembak empat atau lima kali sebelum dia ditembak mati. Trump, yang kemudian melakukan perjalanan kembali ke rumahnya di New Jersey, tidak banyak berkomentar mengenai upaya pembunuhan tersebut, selain bahwa "luar biasa bahwa tindakan seperti itu dapat terjadi di negara kita."

Pada Sabtu malam, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah berbicara dengan Trump - meskipun tidak segera memberikan rincian dari percakapan tersebut. Pemerintah juga mengatakan bahwa Biden akan kembali ke Gedung Putih pada Minggu dini hari, alih-alih tinggal di rumahnya di Delaware seperti yang direncanakan.

Tak lama setelah kejadian tersebut, Biden berbicara kepada wartawan, menyebut insiden itu "keterlaluan.""Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini," katanya. "Ini keterlaluan. Ini keterlaluan. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus menyatukan negara ini. Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini. Kita tidak bisa membiarkan hal ini." Kubu kampanye Biden dalam sebuah pernyataan, juga mengatakan, bahwa mereka "menghentikan semua komunikasi keluar dan berupaya untuk menurunkan iklan televisi kami secepat mungkin."

Para analis memperingatkan bahwa upaya pembunuhan tersebut dapat mengacaukan kampanye presiden yang telah berlangsung sengit, meningkatkan retorika politik yang memanas, dan semakin memecah belah masyarakat Amerika."Ini adalah hari yang sangat kelam di Amerika - hari yang sangat kelam dalam demokrasi kita. Mungkin ini adalah tindakan kekerasan politik paling serius yang pernah kita saksikan setidaknya sejak peristiwa 9/11," ujar Jacob Ware, seorang peneliti di Council on Foreign Relations.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.