Selama dua minggu terakhir, aksi protes pro-Palestina telah menyebar ke kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat, terutama dipicu oleh penangkapan massal lebih dari 100 orang di Universitas Columbia. Fenomena ini memperlihatkan semakin meningkatnya ketegangan antara pendukung Palestina dan Israel, tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga di seluruh dunia termasuk di tengah-tengah komunitas akademis.
Kondisi politik global yang cenderung makin tegang antara Palestina dan Israel telah berdampak langsung pada situasi di berbagai kampus di AS, di mana pergulatan pandangan dan ideologi menuntut penanganan yang bijaksana. Perlunya pendekatan komprehensif untuk dialog antar kedua faksi di lingkungan akademis pun menjadi semakin penting.
Semakin memanasnya atmosfer politik di dunia internasional, tentu memunculkan dampak di berbagai aspek kehidupan, termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Dengan demikian, penyelesaian konflik Palestina-Israel tidak hanya terpaku pada ranah politik, tetapi juga mengharuskan partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan di semua bidang kehidupan, termasuk di kalangan pemuda, akademisi, dan aktivis sosial.