Dalam keadaan bersemangat, Erdan bahkan membawa mesin penghancur kertas ke atas podium sambil menghancurkan dua halaman kertas yang disebutnya merupakan Piagam PBB. "Saya ingin dunia menyaksikan tindakan amoral ini (voting) agar kalian semua juga berkaca bahwa (voting) ini, tindakan Anda semua, telah menghancurkan Piagam PBB. Kalian memalukan," kata Erdan di depan podium sambil menghancurkan kertas bertuliskan 'Piagam PBB' yang ia pegang.
Erdan juga membawa foto pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, saat berpidato. Ia memperingatkan PBB bahwa jika dunia mengizinkan Palestina menggelar pemilu dalam waktu dekat, Hamas akan memenangkannya. Menurut pandangan Erdan, memberikan izin menggelar pemilu kepada Palestina sama saja memberikan hak istimewa kepada negara teroris Hamas di masa depan. "Seorang teroris yang tujuannya adalah genosida Yahudi akan menjadi pemimpin Palestina di masa depan," kata Erdan sambil mengangkat foto Sinwar di podium pidato.
Menurut laporan Associated Press, sikap Israel tersebut menuai kontroversi di kalangan komunitas internasional. Tindakan protes yang tampaknya tidak menghargai seriusnya masalah yang dihadapi oleh rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk meraih kemerdekaan mereka memicu reaksi keras dari beberapa pihak.
Amerika Serikat, yang secara konsisten menentang status Palestina di PBB, unggul dalam menolak resolusi tersebut. Rusia, Tiongkok, dan sebagian besar negara-negara berkembang mendukung hak Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.