Tampang

China Ditinggal, Wilayah Dekat RI Ramai Diserbu Asing

14 Nov 2024 18:32 wib. 13
0 0
China Ditinggal, Wilayah Dekat RI Ramai Diserbu Asing
Sumber foto: iStock

Sejumlah perusahaan teknologi mulai meninggalkan China. Sebagai gantinya, mereka mengembangkan pabrik pengujian dan pengemasan chip di negara tetangga Indonesia, Vietnam. Salah satunya adalah perusahaan asal Korea Selatan Hana Micron. Wakil presiden untuk perusahaan di Vietnam Cho Hyung Rae menjelaskan perusahaan memindahkan kapasitas produksinya dari China.

Hana Micron berinvestasi sekitar 1,3 triliun won (Rp 14,5 triliun) hingga 2026. Uang tersebut untuk meningkatkan operasi pengemasan Legacy Memory Chips. Amkor asal Amerika Serikat (AS) juga telah mengumumkan rencana investasi US$1,6 miliar (Rp 25,2 triliun) di Vietnam untuk membangun pabrik seluas 200 ribu meter persegi, yang akan menjadi fasilitas luas dan canggih.

Beberapa peralatan untuk pabrik di Vietnam dipindahkan dari pabrik mereka di China. Alat tersebut juga telah terpasang di pabrik baru, dikutip dari Reuters, Rabu (13/11/2024). Kepindahan massal ini karena perang dagang antara AS dan China. Kemungkinan ketegangan tersebut akan terus berlanjut pada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Vietnam tumbuh secara signifikan di industri manufaktur back-end semikonduktor, yang sekarang masih didominasi China dan Taiwan. Reuters mencatat Vietnam menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat senilai US$95 miliar (Rp 1.498 triliun).

Pangsa pasar untuk perakitan, pengujian, dan pengemasan (ATP) Vietnam diperkirakan akan naik berkat investasi jumbo para perusahaan asing. Menurut laporan Asosiasi Industri Semikonduktor AS dan Boston Consulting Group kenaikannya hingga 8-9% pada 2032 dari hanya 1% pada 2022 lalu.

Bukan hanya asing, perusahaan dalam negeri diperkirakan akan ikut menyumbang pada industri. Beberapa perusahaan dikabarkan tengah berkembang di tengah industri chip Vietnam yang juga meningkat.

Tiga sumber mengatakan FPT dari Vietnam tengah membangun pabrik pengujian dekat Hanoi. Kabarnya pabrik seluas 1.000 meter persegi akan mulai beroperasi awal tahun depan. Pada awalnya akan ada 10 mesin pengujian. Pada 2026 mesin meningkat tiga kali lipat. FPT kabarnya masih mencari mitra strategis.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.