Selain itu, maskapai penerbangan terkemuka di Eropa, Ryanair, juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengalami masalah IT yang disebabkan oleh "pihak ketiga". Masalah ini berdampak langsung pada jadwal keberangkatan penerbangan mereka. Bandara Berlin pun menyarankan penumpang untuk bersiap-siap menghadapi penundaan perjalanan akibat "masalah teknis."
Di Amerika Serikat, Badan Penerbangan Federal (FAA) mengumumkan bahwa mereka sedang memberikan bantuan kepada maskapai-maskapai penerbangan seperti Delta, United, dan American Airlines akibat masalah komunikasi yang diakibatkan oleh gangguan teknis tersebut. Jeannie Shiffer, juru bicara FAA, menyatakan bahwa "FAA telah memantau dengan seksama masalah teknis yang berdampak pada sistem IT di maskapai-maskapai penerbangan AS." Ia juga menambahkan bahwa "beberapa maskapai penerbangan telah meminta bantuan FAA untuk melakukan pendaratan darurat bagi armada mereka hingga masalah ini terselesaikan."
CEO CrowdStrike, George Kurtz, telah mengonfirmasi bahwa gangguan massal yang terjadi di seluruh dunia adalah akibat dari "cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows." Namun demikian, Kurtz menekankan bahwa gangguan massal ini bukan disebabkan oleh insiden keamanan atau serangan siber. Ia juga menegaskan bahwa hanya klien yang menggunakan perangkat Windows yang terdampak oleh masalah ini, sementara pengguna dengan perangkat Mac dan Linux tidak terkena dampak.