Dewan Urusan Daratan Taiwan (MAC) bahkan menyebut penahanan tersebut sebagai "aneh" dan mengungkap kekhawatiran bahwa tindakan tersebut dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap China. Meskipun demikian, dalam situasi meningkatnya ketegangan antara kedua negara Asia Timur ini, MAC melaporkan bahwa tidak ada kerugian finansial yang ditanggung akibat kejadian tersebut.
Dari segi motif politik, penahanan keempat karyawan tersebut diduga memiliki latar belakang politik. Hal ini juga terkait dengan hubungan yang sedang memburuk antara China dan Taiwan selama beberapa tahun terakhir. China telah terus menunjukkan tindakan agresif terhadap Taiwan melalui latihan militer yang disusun untuk menciptakan blokade terhadap pulau tersebut.
Intelejen dari militer Inggris dan Amerika Serikat telah melaporkan bahwa Beijing tengah mempersiapkan diri untuk melakukan invasi ke Taiwan pada tahun 2027, yang menandai perayaan 100 tahun Tentara Pembebasan Rakyat. Untuk mengantisipasi segala ancaman tersebut, perusahaan-perusahaan terkemuka asal Taiwan, termasuk TSMC yang merupakan pemasok utama chip untuk Apple, tengah merancang rencana untuk menonaktifkan peralatan mereka dari jarak jauh jika kemungkinan invasi oleh China terjadi dan mengakibatkan akses terhadap semua teknologi tinggi.
Penahanan sejumlah karyawan Foxconn di Tiongkok telah menimbulkan permasalahan terkait dengan keamanan nasional dan menimbulkan risiko bisnis bagi para investor asing. Oleh karena itu, MAC telah mengeluarkan himbauan untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke China.