Tidak hanya itu, pada bulan November yang lalu, sekelompok analis dari Middlebury Institute of International Studies juga merilis bukti satelit yang menunjukkan bahwa China telah membangun prototipe reaktor nuklir untuk kapal perang permukaan berukuran besar. Temuan ini semakin memperkuat argumen bahwa China serius dalam upayanya untuk mengembangkan angkatan laut yang kuat dan modern yang dapat bersaing dengan armada kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat.
Ambisi China dalam pengembangan angkatan lautnya tidak dapat dipandang sebelah mata. Negara ini telah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk membangun angkatan laut yang disebut sebagai "angkatan laut air biru", yang berfungsi tidak hanya untuk pertahanan namun juga untuk sebagai kekuatan proyeksi dan dominasi di daerah-daerah laut strategis. Hal ini sejalan dengan program modernisasi militer China yang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Sementara itu, analisis terhadap kekuatan angkatan laut Tiongkok ini mengungkapkan bahwa upaya mereka bukan hanya sekadar isapan jempol. Dengan inovasi dan pengembangan teknologi terbaru, seperti kapal induk Type 004, China berusaha untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga berambisi untuk memimpin dalam hal kemampuan navalis. Ini dapat memberi dampak signifikan pada stabilitas kawasan dan hubungan internasional, terutama pada kenyataan geopolitik yang kian kompleks di Laut China Selatan dan Laut Pasifik.
Tak pelak, perkembangan di sektor pertahanan ini menjadi sorotan bagi komunitas internasional, terutama Amerika Serikat, yang telah lama mendominasi kekuatan angkatan laut global. Meningkatnya investasi dan komitmen China dalam memperkuat armada angkatan laut mereka menandakan bahwa negara ini tidak berhenti berinovasi untuk menghadapi tantangan yang ada.