Tidak hanya itu, ternyata rumah sakit tersebut sudah menjadi target serangan MNDAA dan pasukan sekutu sejak 2 hari sebelum serangan tersebut terjadi. Fasilitas medis ini sebenarnya menjadi tempat perlindungan bagi korban luka akibat pertempuran antara gerilyawan pemberontak dengan pasukan pemerintah. Pada 1 Agustus, para pelaku mencari tentara pemerintah yang terluka serta beberapa warga.
Hingga Jumat sore, pertempuran sengit masih terus berlangsung di wilayah Komando Timur Laut. Berbagai laporan mengenai serangan dan pembantaian di rumah sakit itu terus bermunculan. Dibutuhkan penyelidikan independen untuk mengonfirmasi secara spesifik insiden yang terjadi.
Serangan terhadap rumah sakit ini merupakan tindakan yang menjijikkan dan sangat mengkhawatirkan. Selain menimbulkan banyak korban jiwa, serangan ini juga menjadi ancaman serius terhadap pelayanan kesehatan dan keamanan masyarakat di wilayah tersebut. Data-data ini perlu menjadi perhatian serius oleh pihak berwenang, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk menjamin perlindungan terhadap fasilitas kesehatan serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.