Tampang.com – Pelaku Usaha Mikro Kecil Mengengah (UMKM) merugi hingga miliaran diakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. Sebab, banyak aktivitas UMKM tidak bisa beroperasi.
Ketua Bidang UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung Yus Hermasyah mengatakan, banjir yang merendam beberapa daerah di Kabupaten Bandung melumpuhnya perekonomian rakyat atau UMKM. Diperkirakan, kerugian dari banjir itu mencapai miliar rupiah.
Perkiraan ini dilihat dari beberapa sektor real. Seperti pasar tradisional yang lumpuh di Baleendah, Dayeuhkolot, Rancaekek dan beberapa pasar lainnya. Selain itu, banyak juga industri rumahan yang tak beroperasi, bahkan mengalami kerugian akibat alat produksi dan bahan baku miliknya rusah terendam air.
”Seperti di pasar tradisional di Baleendah dan Dayeuhkolot para pedagang tak bisa jualan. Sebab, selain pasarnya terendam konsumen juga enggak ada yang datang, akhirnya dagangan mereka busuk,” papar Yus, kemarin.
”Produsen UMKM seperti konveksi pakaian jadi di kawasan Cicalengka yang berbatasan Rancaekek, ada sekitar 800-an usaha konveksi yang mesin jahit dan kain bahan bakunya rusak teremdam air,” sambung Yus.
Dampak tak beroperasinya kegiatan usaha masyarakat itu, lanjut Yus, tak hanya merugikan para pemilik usahanya saja. Tapi, juga berdampak kepada para pekerja serta pihak lain yang saling berkaitan dengan suatu jenis usaha. Di antaranya suplayer bahan baku, pemasaran, transportasi dan lainnya.