Memprediksi kedatangan badai matahari semacam itu akan memungkinkan para pejabat untuk mengambil infrastruktur elektronik yang paling kritis secara offline dan membatasi dampak badai tersebut. Tapi dengan demikian membutuhkan pemahaman bagaimana permukaan matahari yang terlihat (korona) berhubungan dengan massa ejections plasma yang menyebabkan cuaca luar angkasa.
"Dengan kemampuan untuk memodelkan plasma plasma secara lebih akurat, periset akan dapat memprediksi dan mengurangi dampak cuaca ruang dengan lebih baik pada infrastruktur utama yang mendorong dunia digital saat ini," kata Niall Gaffney, seorang ilmuwan Hubble Space Telescope dan direktur Komputasi intensif data di TACC.