Simulasi komputer para periset diubah menjadi visualisasi ilmiah yang mendekati apa yang bisa dilihat manusia saat gerhana matahari.
Simulasi ini adalah salah satu kelompok penelitian terbesar yang pernah dilakukan, menggunakan 65 juta titik grid untuk memberikan akurasi dan realisme yang besar.
Tim tersebut menggunakan data yang dikumpulkan oleh Helioseismic and Magnetic Imager di atas Observatorium Dinamika Surya NASA dan kombinasi peta medan magnet, tingkat rotasi matahari dan model matematis bagaimana magnetohidrodinamika (interaksi elektrik melakukan cairan seperti plasma dan medan magnet) mempengaruhi korona.
Prediksi tentang penampilan korona selama kompleks uji gerhana, model komputasi tiga dimensi dari sinar matahari terhadap realitas nyata.
Hal tersebut dapat meningkatkan keakuratan memprediksi cuaca antariksa, yang dapat memiliki konsekuensi praktis yang penting. Jika badai matahari seperti Peristiwa Carrington 1859 akan terjadi lagi mencapai Bumi hari ini, hal ini akan menyebabkan kerusakan lebih dari $ 2 triliun.