Teori lain menunjuk pada onomatope (imitasi suara alam) atau seruan emosional sebagai asal-usul bahasa. Namun, teori-teori ini seringkali dikritik karena tidak mampu menjelaskan perkembangan tata bahasa yang kompleks.
Saat ini, pandangan yang lebih diterima adalah bahwa bahasa kemungkinan besar berkembang secara bertahap dari sistem komunikasi proto-bahasa yang lebih sederhana, mungkin kombinasi suara, isyarat, dan ekspresi wajah. Sistem ini secara perlahan menjadi lebih terstruktur, dengan penambahan kosa kata, sintaksis, dan kemampuan untuk merangkai pikiran abstrak.
Awal mula bahasa adalah sebuah narasi yang belum lengkap, sebuah teka-teki yang terus dipecahkan oleh para ilmuwan dari berbagai bidang. Meskipun detail pasti tentang "bagaimana" dan "kapan" masih diperdebatkan, konsensus umum menunjukkan bahwa bahasa adalah hasil dari interaksi kompleks antara evolusi biologis manusia (anatomi dan otak), tekanan sosial untuk komunikasi yang lebih baik, dan kemampuan kognitif unik yang memungkinkan pemikiran simbolis. Bahasa bukanlah penemuan sesaat, melainkan mahakarya evolusi yang membentuk siapa kita sebagai spesies dan memungkinkan kita untuk membangun dunia yang kita kenal sekarang.