Hipotesis umum adalah bahwa kemampuan kognitif ini tidak secara eksklusif berevolusi untuk bahasa, melainkan kemampuan bahasa muncul sebagai produk sampingan (exaptation) dari perkembangan kognitif umum yang awalnya melayani tujuan lain, seperti perencanaan, pembuatan alat, atau navigasi. Seiring waktu, kemampuan ini kemudian diadaptasi dan dihaluskan khusus untuk komunikasi linguistik.
Pemicu Sosial dan Kebutuhan Komunikasi
Lingkungan sosial juga diduga menjadi pendorong utama evolusi bahasa. Kehidupan dalam kelompok yang semakin besar dan kompleks pada hominin awal menciptakan kebutuhan mendesak untuk komunikasi yang lebih efisien. Mempertahankan ikatan sosial, berkoordinasi dalam berburu atau mengumpulkan makanan, berbagi pengetahuan tentang lingkungan (misalnya, lokasi sumber daya atau bahaya), serta mengajarkan keterampilan kepada generasi muda, semuanya akan sangat diuntungkan dengan adanya bahasa.
Beberapa teori bahkan menyarankan bahwa gosip dan pembicaraan sosial (grooming) mungkin telah menjadi pemicu awal. Dalam kelompok primata, grooming fisik membantu mempererat ikatan sosial. Ketika kelompok membesar, grooming fisik menjadi tidak efisien. Bahasa, dalam bentuk pembicaraan sosial, bisa jadi merupakan cara yang lebih efisien untuk menjaga kohesi kelompok besar.
Dari Gerakan ke Suara: Teori-teori Awal
Ada beberapa teori tentang bentuk awal bahasa. Salah satu teori yang populer adalah hipotesis gestural, yang menyatakan bahwa bahasa pertama kali muncul dalam bentuk gerakan tangan atau tubuh. Manusia purba mungkin menggunakan gerakan untuk berburu atau menunjukkan sesuatu sebelum mengembangkan kontrol vokal yang presisi. Seiring waktu, ketika tangan sering sibuk dengan alat atau barang, komunikasi beralih ke saluran vokal.