Israel telah merencanakan operasi militer ke Rafah sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi serangan roket yang dilakukan oleh kelompok militan di Palestina. Meskipun demikian, keputusan untuk melakukan operasi militer di kota yang penuh dengan warga sipil tersebut telah menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk AS.
Sikap AS yang meminta Israel untuk tidak mengirimkan bom lebih lanjut merupakan upaya untuk mengurangi dampak konflik yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan mengurangi pasokan bom ke Israel, diharapkan Israel dapat meredakan tensi di wilayah Gaza dan menghindari eskalasi konflik yang lebih besar.
Sementara itu, kekhawatiran internasional terhadap konflik Israel-Palestina terus berkembang. Tiongkok dan Rusia, dua negara besar di dunia, telah mengancam untuk melakukan sanksi internasional terhadap Israel atas terus-terusan kekerasan di wilayah Gaza. Ancaman sanksi ini merupakan bentuk tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.