Investasi data center di Johor yang bisa digunakan untuk AI dan komputasi cloud diestimasi mencapai US$ 3,8 miliar pada tahun ini menurut Maybank.
Kebutuhan yang meningkat dari raksasa teknologi untuk melatih chatbot, mengembangkan mobil tanpa awak, serta adopsi teknologi AI lainnya mendorong mereka membutuhkan data center yang mencapai ribuan chip komputer. Infrastruktur itu membutuhkan kapasitas listrik yang besar dan sumber daya air untuk pendinginan.
Virginia Utara yang dikenal sebagai pasar data center terbesar di dunia terus mengalami peningkatan kapasitas listrik. Kondisi ini mendorong raksasa teknologi mencari lokasi alternatif untuk membangun data center. Selain itu, Johor memiliki lokasi dekat dengan perbatasan Singapura, jalur kabel internet bawah laut paling padat di dunia, dan hubungan yang baik dengan AS dan China.
Salgame mengatakan bahwa kebanyakan data center di Johor dijalankan oleh pihak ketiga, sehingga tak memiliki kesepakatan langsung dengan perusahaan teknologi sebelum proyek dimulai. Perusahaan teknologi berlaku sebagai tenant dengan memasang hardware mereka sendiri di dalam fasilitas data center. Salgame memprediksi Malaysia akan menjadi pasar data center terbesar ke-2 di dunia dalam 5 tahun ke depan.