Tampang

Adakah Buku-Buku yang Dilarang di Berbagai Negara dan Alasannya?

26 Jul 2025 09:10 wib. 18
0 0
Buku
Sumber foto: Canva

"Maus" karya Art Spiegelman, sebuah novel grafis tentang Holocaust, yang baru-baru ini dilarang di beberapa sekolah AS bukan karena kontennya yang eksplisit tapi karena penggunaan kata-kata kotor dan penggambaran kekerasan yang dianggap tidak pantas untuk usia tertentu.

Fenomena pelarangan buku ini menunjukkan bahwa meskipun kebebasan berekspresi adalah nilai universal, batasannya seringkali menjadi perdebatan sengit.

Dampak dan Pandangan Berbeda

Pelarangan buku tentu memiliki dampaknya. Bagi penulis, ini bisa berarti pembungkaman suara atau kehilangan akses ke pembaca. Bagi masyarakat, ini bisa membatasi akses terhadap beragam sudut pandang dan menghambat diskusi kritis. Ironisnya, seringkali pelarangan justru membuat buku tersebut semakin dicari, menciptakan efek Streisand dalam dunia literasi.

Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa pelarangan adalah tindakan penting untuk melindungi masyarakat dari ideologi berbahaya, konten yang tidak pantas, atau menjaga nilai-nilai luhur. Di sisi lain, banyak yang meyakini bahwa kebebasan membaca dan akses informasi adalah hak fundamental, dan bahwa membatasi buku sama dengan membatasi pemikiran. Masyarakat yang terbuka dan kritis seharusnya mampu menyaring informasi dan berdiskusi secara sehat, bukan dengan cara sensor.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?