2. Luis Antonio Tagle (67 tahun, Filipina)
Luis Antonio Tagle adalah sosok penting dari Asia, yang saat ini menjadi wilayah dengan pertumbuhan umat Katolik tercepat di dunia. Mantan Uskup Agung Manila ini tadinya dipandang sebagai calon favorit Paus Fransiskus, berkat kesamaan visi progresif antara keduanya. Tagle dikenal berani mengkritik pendekatan Gereja yang terasa terlalu keras terhadap kelompok seperti pasangan sesama jenis dan orang-orang yang bercerai, meski tetap mempertahankan pandangan konservatif pada isu aborsi. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir pengaruhnya di Vatikan mulai melambat, namanya tetap menjadi salah satu yang terkemuka di antara para kandidat potensial.
3. Peter Turkson (76 tahun, Ghana)
Peter Turkson jika terpilih, akan mencatat sejarah sebagai Paus kulit hitam pertama dalam era modern. Dikenal sebagai suara yang lantang dalam mengangkat isu-isu sosial global seperti perubahan iklim, ketidakadilan ekonomi, serta yang lainnya, Turkson juga tetap teguh pada prinsip tradisional Gereja dalam berbagai hal. Belakangan ini, pandangannya terhadap komunitas homoseksual menunjukkan tanda-tanda pelunakan, di mana ia berani mengkritik hukum-hukum yang diskriminatif di negara-negara Afrika dan mendorong solusi yang lebih manusiawi. Pengalamannya sebagai mantan Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian semakin memperkuat citranya sebagai calon paus yang memiliki komitmen kuat terhadap isu-isu sosial.
4. Fridolin Ambongo Besungu (64 tahun, Republik Demokratik Kongo)