Sebutkan Nama Rekruter (Jika Diketahui): Menggunakan nama rekruter menunjukkan bahwa pelamar telah melakukan riset. Ini menciptakan sentuhan personal yang sederhana namun efektif. Jika tidak ada nama, gunakan gelar umum seperti "Hiring Manager" atau "Tim Perekrutan."
Hubungkan Kualifikasi dengan Kebutuhan Perusahaan: Jangan hanya mengulang poin-poin dari CV. Jelaskan mengapa pengalaman atau keterampilan tertentu relevan dan bagaimana hal itu akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Gunakan contoh spesifik dari pengalaman masa lalu yang menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan tantangan yang relevan dengan posisi.
Tunjukkan Pemahaman tentang Perusahaan/Industri: Sebutkan secara spesifik apa yang pelamar kagumi dari perusahaan tersebut—mungkin sebuah proyek terbaru, nilai-nilai budaya, atau inovasi tertentu. Ini menunjukkan bahwa pelamar tidak hanya melamar secara massal, tetapi memang tertarik dan telah melakukan pekerjaan rumah.
Akhiri dengan Ajakan Bertindak yang Jelas: Tutup cover letter dengan kalimat yang menegaskan kembali minat kuat pada posisi tersebut dan keinginan untuk berdiskusi lebih lanjut dalam wawancara.
Meskipun personalisasi sangat penting, ada beberapa hal yang perlu dihindari. Jangan terlalu berlebihan atau terdengar palsu. Jangan mencoba menjadi seseorang yang bukan diri pelamar. Personalisasi harus terasa otentik dan relevan. Hindari menyalin-tempel kalimat dari situs web perusahaan tanpa konteks yang jelas.