Tampang

Ghosting HRD terhadap Pelamar: Kenapa Bisa Terjadi?

21 Jul 2025 10:33 wib. 22
0 0
Rekrutmen
Sumber foto: Canva

Mencari pekerjaan itu seringkali seperti berlayar di lautan lepas. Kita sudah kirim lamaran, ikut wawancara, bahkan mungkin sudah sampai tahap tes. Lalu, tiba-tiba, senyap. Tak ada kabar. Pesan tidak dibalas, telepon tidak diangkat. Kondisi inilah yang dikenal sebagai ghosting HRD, sebuah fenomena yang sangat familiar bagi banyak pencari kerja. Rasanya pasti kecewa, bahkan frustrasi, setelah meluangkan waktu dan energi, kita malah digantung tanpa kejelasan. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan praktik ghosting ini sering terjadi di dunia rekrutmen?

Volume Lamaran yang Membludak: Antara Sumber Daya dan Keterbatasan

Salah satu alasan paling umum di balik ghosting HRD adalah volume lamaran yang luar biasa banyak. Untuk satu posisi yang dibuka, sebuah perusahaan, terutama yang namanya sudah dikenal, bisa menerima ratusan bahkan ribuan lamaran. Bayangkan, satu tim HRD harus menyaring, memproses, dan berkomunikasi dengan setiap kandidat. Sumber daya, baik waktu maupun personel, seringkali tidak sebanding dengan banyaknya lamaran yang masuk.

Tim HRD yang kecil dengan tumpukan pekerjaan seleksi yang besar, ditambah tugas-tugas lain di luar rekrutmen, bisa membuat mereka kewalahan. Komunikasi dengan setiap pelamar, termasuk memberikan notifikasi penolakan, menjadi tugas yang sangat memakan waktu. Dalam situasi ini, mereka mungkin memprioritaskan komunikasi hanya dengan kandidat yang lolos ke tahap selanjutnya atau yang diterima, sementara sisanya terpaksa tidak terinfo. Ini bukan berarti mereka sengaja tidak peduli, tapi lebih kepada keterbatasan operasional yang mereka hadapi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?