Tampang.com | Sekda Jabar, Herman Suryatman, menanggapi kericuhan yang terjadi pada job fair di Cikarang yang dihadiri oleh lebih dari 25.000 pencari kerja. Acara yang seharusnya menjadi kesempatan baik bagi para pencari kerja ini justru berujung pada insiden yang tidak diinginkan. Kericuhan terjadi akibat kurangnya pengaturan dan antisipasi terhadap tingginya jumlah pengunjung. Menyadari pentingnya solusi yang efektif, Pemprov Jabar berencana untuk meluncurkan platform digital yang khusus menyediakan lowongan kerja demi mencegah terulangnya kejadian serupa.
Menurut Herman Suryatman, insiden di Cikarang menggambarkan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki sistem penyaluran informasi lowongan kerja. Karena tingginya permintaan dan terbatasnya tempat, banyak pencari kerja yang merasa kecewa dan akhirnya menimbulkan kerusuhan. Dalam hitungan jam, antrian panjang dan suasana yang tidak terkendali menciptakan ketidaknyamanan bagi semua pihak. Oleh karena itu, Pemprov Jabar bertekad untuk mengintegrasikan teknologi dalam penyaluran informasi tentang lowongan kerja.
Platform digital yang direncanakan akan menjadi wadah bagi para pencari kerja dan perusahaan untuk saling terhubung dengan lebih efektif. Dengan adanya sistem ini, pencari kerja dapat mengakses informasi lowongan secara real-time, mengajukan lamaran secara online, dan bahkan mengikuti tes secara virtual. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban yang ditanggung oleh para pencari kerja sekaligus memberikan dukungan yang lebih baik bagi perusahaan dalam mencari kandidat yang tepat.