Asia-Pasifik Jadi Wilayah Paling Terdampak
ILO memperingatkan bahwa lebih dari 84 juta pekerjaan di 71 negara sangat bergantung pada permintaan konsumen dan investasi dari Amerika Serikat. Pekerjaan-pekerjaan ini sangat rentan terhadap dampak tarif yang lebih tinggi serta gejolak dalam hubungan perdagangan.
Wilayah Asia-Pasifik menjadi yang paling terdampak, dengan lebih dari 56 juta pekerjaan berisiko hilang. Negara-negara seperti Tiongkok, India, Vietnam, dan Indonesia termasuk dalam kawasan yang perekonomiannya banyak bergantung pada ekspor ke AS. Di sisi lain, Kanada dan Meksiko juga menghadapi tekanan serupa, dengan sekitar 13 juta pekerjaan di ambang bahaya akibat ketegangan dagang ini.
Kekhawatiran Akan Efek Domino di Dunia Kerja
Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari CNN International, PBB menyatakan bahwa para pekerja yang menggantungkan pendapatannya pada konsumsi dan investasi dari pasar Amerika kini menghadapi risiko serius. Bukan hanya ancaman kehilangan pekerjaan, tetapi juga potensi penurunan pendapatan secara drastis.
Sejak kembali menjabat sebagai Presiden pada Januari 2025, Trump telah memperketat kebijakan perdagangannya dengan menaikkan tarif impor terhadap sejumlah negara. Tujuannya adalah melindungi industri domestik AS, namun langkah ini justru menyuntikkan ketidakpastian dalam sistem perdagangan global dan memperparah kondisi ekonomi negara-negara berkembang yang bergantung pada ekspor.
Dalam konteks ini, ILO menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan menjadi lebih hati-hati dalam mengambil keputusan perekrutan. Ketidakstabilan ekonomi membuat dunia usaha cenderung menahan diri, yang pada akhirnya berdampak langsung pada lapangan pekerjaan, terutama di sektor manufaktur, logistik, dan ekspor-impor.