Setelah mendapatkan pengakuan sebagai WBTB, timbu menjadi semakin dikenal baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi promosi pariwisata di daerah Dompu.
Upaya pelestarian kue timbu juga telah mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat. Sekolah-sekolah di Dompu, bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat, mengadakan pelatihan dan lokakarya untuk mengajarkan cara membuat timbu kepada generasi muda.
Pengakuan sebagai WBTB juga membawa harapan besar bagi pelaku usaha lokal. Mereka berharap bahwa timbu dapat menjadi daya tarik wisata kuliner yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Sebagai upaya pelestarian, pemerintah setempat secara aktif mendukung inovasi dalam pembuatan timbu. Mereka mendorong para pengrajin kue timbu untuk mencoba berbagai cara untuk melestarikan kue tersebut agar bisa tahan lebih lama, tanpa mengorbankan rasa dan teksturnya.
Selain itu, pemerintah setempat juga sedang menjajaki kerja sama dengan para ahli di bidang konservasi makanan untuk mencari solusi yang tepat dalam memperpanjang masa simpan timbu. Hal ini diharapkan dapat membantu menjaga keaslian rasa dan teknik pembuatan kue timbu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka.