Dalam penjelasannya, Nari mengungkapkan bahwa niat baiknya adalah untuk mengadakan program makan gratis yang tepat sasaran, yaitu untuk golongan yang memang membutuhkan. Ia menyatakan bahwa program makan gratis tersebut akan ditujukan kepada anak yatim, warga umum, serta pasien di Hospital Universiti Sains Malaysia (HUSM). Ia juga memberikan informasi terkait menu makanan yang disajikan, yang meliputi nasi ulam budu dan hidangan tradisional lainnya pada jam operasional makan siang antara pukul 11 pagi hingga 5 sore setiap hari Rabu.
Lebih lanjut, Nari menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengubah sikap kebanyakan warga Kelantan yang terlalu suka membanjiri tempat-tempat yang menawarkan makanan gratis. Ia ingin membuktikan bahwa program ini ditujukan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan, dan bukan hanya untuk orang-orang yang mencari keuntungan semata.
Niat baik yang menuai kecaman juga terlihat dalam kisah seorang nenek yang tidak mampu membeli mukena baru. Nenek tersebut awalnya ingin membeli mukena, namun uangnya kurang. Penjual mukena pun akhirnya memberikan mukena tersebut secara gratis kepada nenek tersebut. Kisah ini menunjukkan bahwa tindakan kebaikan seringkali mendapat reaksi yang tidak diharapkan, namun tidak mengurangi kebaikan itu sendiri.