Kalau ke Jakarta tidak mencoba kerak telor, rasanya seperti makan kerupuk yang sudah melempem. Tidak ada "kriuk-kriuk"-nya. Nikmatnya seperti makan ketan bakar Lembang-Bandung. Saat digigit, ada sensasi renyah ketan gosong dan bawang goreng. Teksturnya kering di bagian luar, tetapi bagian dalam ketannya tetap sedikit basah dan lengket.
Aroma ebi kering yang ditumbuk halus membuat mulut berliur. Ditambah dengan serundeng kelapa berbumbu sebagai topping, membuat kita tak henti-hentinya menyuap potongan demi potongan kerak telor ke dalam mulut.
Rahasianya terletak pada penggunaan telor bebek sebagai pengikat lapisan ketan dengan berbagai bumbu lain. Yang tidak suka aroma telur bebek yang sedikit amis bisa diganti dengan telur ayam pada saat pemesanan.