Penggorengan juga memegang peranan penting dalam menciptakan ayam crispy keriting. Minyak harus dipanaskan hingga suhu ideal, biasanya sekitar 170–180°C. Menggoreng dengan api sedang dan jumlah minyak yang cukup banyak memungkinkan ayam matang merata dan lapisan tepung tidak cepat gosong. Beberapa chef merekomendasikan teknik double fry, yakni menggoreng ayam pertama hingga setengah matang, kemudian menggorengnya kembali setelah dingin sebentar. Teknik ini membuat lapisan tepung lebih renyah dan tahan lama.
Tidak hanya dari segi rasa dan tekstur, ayam crispy keriting yang baik juga memiliki tampilan menggoda. Warna keemasan yang merata, permukaan keriting yang terlihat menggugah selera, dan aroma gurih yang khas menjadi ciri khas ayam crispy yang berhasil. Menyajikannya dengan saus favorit, seperti mayones, sambal, atau saus keju, menambah kenikmatan klasik yang tetap relevan dengan selera rumahan.
Selain teknik memasak, inovasi dalam bumbu juga bisa menjadi nilai tambah. Misalnya, menambahkan bumbu pedas manis, rempah tradisional, atau taburan keju bubuk di atas ayam yang baru digoreng dapat memberikan sensasi rasa baru tanpa mengurangi cita rasa klasik. Banyak keluarga di Indonesia yang menambahkan sentuhan bumbu khas lokal agar ayam crispy terasa unik dan personal, sekaligus menghadirkan nostalgia rasa masakan rumahan.
Bagi pemula, kunci sukses membuat ayam crispy keriting adalah kesabaran dan ketelitian. Mulai dari memilih ayam, menyiapkan bumbu, melapisi dengan tepung, hingga menggoreng, semua langkah harus diperhatikan. Mengikuti resep dengan cermat, sambil menyesuaikan sedikit dengan selera pribadi, akan memberikan hasil yang memuaskan. Tak jarang, proses percobaan pertama menjadi kesempatan untuk belajar dan menemukan trik pribadi agar ayam keriting lebih renyah atau bumbu lebih meresap.
