Selain itu, Yogyakarta juga memiliki wedang ronde, sebuah minuman hangat yang terbuat dari campuran jahe, gula merah, dan kacang hijau yang direbus. Minuman ini sangat cocok dinikmati saat cuaca sedang dingin. Tidak ketinggalan, sate klathak juga merupakan salah satu kuliner khas Yogyakarta yang terbuat dari daging kambing yang dipanggang dengan bumbu khas dan disajikan dengan sambal kacang yang pedas.
Pengalaman kuliner di Yogyakarta juga tidak akan lengkap tanpa mencicipi krupuk kulit. Krupuk kulit ini terbuat dari kulit sapi yang dipanggang hingga kering, kemudian dipotong tipis dan digoreng. Cita rasa gurih dan renyah dari krupuk kulit ini membuatnya menjadi camilan yang sangat disukai oleh banyak orang.
Tak hanya soal cita rasa, kuliner khas Yogyakarta juga seringkali dihidangkan dalam sajian yang unik dan menarik. Misalnya saja "nasi kucing", yang merupakan sajian nasi yang disajikan dalam porsi kecil dan dilengkapi dengan lauk seperti ayam goreng, tempe, tahu, dan sambal. Sajian ini sering ditemui di angkringan atau warung kecil di pinggir jalan, memberikan pengalaman menikmati hidangan khas Yogyakarta secara sederhana namun autentik.
Dari berbagai kuliner khas Yogyakarta tersebut, terlihat jelas bagaimana kekayaan cita rasa kota ini mampu memikat lidah siapa pun yang mencicipinya. Mulai dari cita rasa manis, gurih, pedas, hingga gurih manis, semuanya dapat ditemukan dalam aneka hidangan khas Yogyakarta. Berkunjung ke Yogyakarta bukan hanya sekadar mengunjungi objek wisatanya, tetapi juga menjelajahi kekayaan kuliner yang tak ternilai.
