Membuat Isian: Perpaduan Rasa dan Tekstur
Proses pembuatan isian dimsum cukup sederhana. Semua bahan isian yang sudah disiapkan, daging ayam atau udang cincang, sayuran parut, dan bumbu-bumbu — dicampur rata dalam satu wadah besar. Penting untuk memastikan semua bahan tercampur sempurna agar rasa dimsum merata di setiap gigitan. Penambahan tepung tapioka berperan penting sebagai pengikat. Jumlahnya tidak boleh terlalu banyak agar isian tidak terlalu kenyal seperti bakso, tapi cukup untuk menjaga agar adonan tidak buyar saat dikukus.
Setelah semua bahan tercampur, adonan bisa diuji rasa sedikit. Caranya, ambil sejumput adonan, rebus atau kukus sebentar, lalu cicipi. Jika ada yang kurang pas, bisa ditambahkan bumbu lagi. Proses ini memastikan dimsum yang sudah jadi nanti punya rasa yang sempurna. Beberapa orang suka menambahkan es batu kecil atau air es saat menguleni adonan daging untuk mendapatkan tekstur yang lebih kenyal, ini trik umum di dunia perbaksoan dan dimsum.
Tahap Pembentukan
Ini bagian yang paling seru sekaligus butuh sedikit latihan: membentuk dimsum. Ambil selembar kulit dimsum, lalu taruh satu sendok teh adonan isian di bagian tengahnya. Ada berbagai cara membentuk dimsum, tapi yang paling umum adalah membentuk siomay atau hakau.
Untuk siomay, biasanya kulitnya dibiarkan terbuka di bagian atas, mirip keranjang kecil. Cara membentuknya, pegang kulit dimsum dengan satu tangan, letakkan isian di tengah, lalu gunakan tangan lain untuk melipat dan mengerutkan sisi-sisinya ke atas, biarkan bagian atas isian terlihat. Seringkali, hiasan wortel parut diletakkan di atasnya agar lebih cantik.
Untuk hakau, bentuknya lebih rumit dan tertutup, mirip udang yang sedang bersembunyi di dalam kantung. Kulitnya dilipat dua dan ditekan di bagian tengah, lalu sisi-sisinya dibuat lipatan-lipatan kecil yang rapi. Kuncinya ada pada kerapian lipatan dan memastikan isian tertutup sempurna agar tidak keluar saat dikukus. Jangan takut mencoba beberapa kali, keterampilan ini akan datang dengan sendirinya.