Ditinggalkan Demi Gaji Fantastis, Namun Berujung Petaka
Pada Februari 2024, Ihwan berangkat ke Kamboja dengan harapan mengubah nasib dan membantu ekonomi keluarga. Ia tergiur janji gaji Rp 30–40 juta per bulan. Kepada orangtuanya, Ihwan beralasan bahwa ia dimutasi oleh perusahaan lamanya. Namun, setibanya di sana, kenyataan pahit menimpanya. Ia dipekerjakan sebagai scammer dengan sasaran warga Indonesia.
Ihwan sempat aktif berkomunikasi dengan keluarga, namun sejak awal 2025, intensitasnya menurun drastis. Keluarga mulai curiga ketika pimpinan perusahaan meminta uang Rp 60 juta untuk “memulangkan” Ihwan. Permintaan itu ditolak karena dianggap mencurigakan.
Jenazah Tak Bisa Dipulangkan, Dimakamkan di Kamboja
Karena mahalnya biaya pemulangan jenazah – ditaksir mencapai Rp 200 juta – keluarga memutuskan untuk memakamkan Ihwan di Kamboja. Mereka meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh agar pemakaman dilakukan secara Islam dan didokumentasikan lengkap, mulai dari pemandian hingga pemakaman.
“Harus ada bukti foto dan video lengkap. Kalau tidak, kami akan tempuh jalur hukum,” tegas Subiyantoro.