Seiring berjalannya waktu, Pia semakin khawatir karena kondisi AYP tidak membaik. Pada Selasa dini hari (25/3/2025), Pia akhirnya memutuskan untuk menjemput anaknya sendiri. Saat itu, ia melihat beberapa bagian tubuh anaknya memerah, terutama di bagian leher.
Iqbal meyakinkan Pia bahwa kondisi tersebut hanyalah akibat alergi. Namun, kondisi AYP terus memburuk. Pada Selasa pagi, AYP mengeluh sakit perut, giginya copot, dan ia muntah setelah diberi obat.
Meninggal Dunia di Rumah Sakit
Melihat kondisi anaknya semakin kritis, Pia membawa AYP ke Rumah Sakit Royal Prima. Sayangnya, nyawa balita tersebut tidak tertolong. Dokter awalnya menyatakan bahwa penyebab kematian adalah penyumbatan usus.
Awalnya, Pia dan keluarganya menerima penjelasan tersebut. Namun, setelah beberapa hari, kecurigaan mulai muncul ketika mereka melihat kembali kondisi tubuh AYP di foto. “Tantenya curiga ada tanda-tanda penganiayaan,” ungkap Pia.
Autopsi Ungkap Kekerasan Brutal
Kecurigaan keluarga membuat Pia melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan pada 27 Maret 2025. Polisi pun melakukan penyelidikan dan menggelar autopsi pada Jumat (28/3/2025).