Taktik yang dilakukan oleh para terdakwa dalam kasus ini sangat mengganggu, mengingat semakin banyaknya situs judi online yang muncul di tengah masyarakat. Masyarakat terdampak oleh isu keamanan dan legalitas dari platform-platform tersebut, di mana hukum yang ada tidak sepenuhnya menjangkau operasional mereka. Penegasan Denden mengenai pengetahuan menteri akan praktik tersebut menambah lapisan kompleksitas pada kasus ini, di mana tingkat korupsi dan kolusi tampaknya menjadi faktor pendorong bagi keberlangsungan aktivitas situs judi online.
Meskipun Kementerian Komunikasi dan Digital telah berupaya untuk memblokir dan menutup situs-situs judi ilegal, praktik pembekingan yang dilakukan oleh para terdakwa tetap berlangsung dengan dalih adanya dukungan dari pejabat kementerian. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam upaya pemberantasan judi online, terutama yang melibatkan jaringan lama yang memiliki koneksi kuat dalam pemerintahan.
Adhi Kismanto dan Muhrijan alias Agus, yang juga disebut-sebut dalam kasus ini, dapat dianggap sebagai aktor kunci dalam strategi tersebut. Mereka memainkan peran dalam meyakinkan Denden untuk terus melanjutkan aktivitas ilegalnya dengan keyakinan bahwa mereka tidak akan tertangkap. Pengakuan mereka menjadi sorotan utama, terutama terkait dengan bagaimana informasi yang mereka miliki dapat mempengaruhi keputusan operasional dalam penanganan judi online.