"Butuh waktu hampir satu tahun untuk menyusup dan melacak jaringan ini. Ribuan percakapan dan gambar dianalisis oleh tim penyidik kami,” jelas Bevan.
Implikasi terhadap Telegram dan Durov
Penyelidikan ini juga menyeret nama pendiri Telegram, Pavel Durov, yang ditangkap di Paris pada tahun 2024 atas tuduhan gagal mencegah penyebaran konten ekstremis dan ilegal di platformnya. Meski saat ini Durov masih dalam status penyelidikan resmi, ia telah mengumumkan beberapa kebijakan baru untuk memperkuat moderasi konten di Telegram.
Dalam sebuah pernyataan publik, Durov menyebut bahwa Telegram telah mengambil langkah nyata untuk memerangi penyebaran konten pelecehan anak. “Menyiratkan seolah Telegram tidak melakukan apa-apa adalah manipulasi,” tulisnya di platform X.
Namun demikian, Bevan mengakui adanya peningkatan kerja sama antara Telegram dan penyidik sejak penangkapan Durov. Langkah ini dianggap penting untuk mencegah eksploitasi anak di ruang digital yang semakin sulit dikendalikan.