Murid-murid lain mengatakan bahwa mereka berlindung di bawah meja kerja, bersembunyi di lemari selama berjam-jam dan membarikade pintu kelas untuk mencegah penembaknya masuk.
"Orang-orang di sebelah kami pasti tidak mengunci pintu mereka," kata Hannah Siren, 14 tahun.
"Saya benar-benar sakit perut untuk melihat anak-anak yang pergi ke sekolah dengan ransel dan pensil kehilangan nyawa mereka," kata Israel.