Kehilangan Kepercayaan: Pelecehan oleh orang yang seharusnya menjadi pelindung atau pengajar dapat menyebabkan korban kehilangan kepercayaan terhadap otoritas keagamaan dan pendidikan.
Prestasi Akademis Menurun: Trauma yang dialami sering kali mengganggu kemampuan siswa untuk fokus dan belajar, yang berakibat pada penurunan prestasi akademis.
Isolasi Sosial: Korban mungkin merasa terisolasi dari teman-temannya dan komunitasnya karena rasa malu atau takut akan penolakan.
Perlindungan bagi Siswa di Sekolah-sekolah Agama
Melindungi siswa dari pelecehan seksual di sekolah-sekolah agama memerlukan pendekatan yang komprehensif dan sistematis. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi siswa:
Pendidikan dan Kesadaran: Memberikan pendidikan seksual yang komprehensif kepada siswa dan staf pengajar tentang hak-hak mereka, jenis-jenis pelecehan seksual, dan cara melaporkannya.
Kebijakan dan Prosedur yang Jelas: Mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang jelas mengenai pelecehan seksual, termasuk prosedur pelaporan yang aman dan rahasia.
Pelatihan untuk Staf: Memberikan pelatihan kepada staf pengajar dan pemuka agama tentang bagaimana mengenali tanda-tanda pelecehan seksual dan bagaimana menangani laporan dengan sensitivitas dan profesionalisme.
Pengawasan dan Inspeksi: Meningkatkan pengawasan dan inspeksi oleh pihak berwenang untuk memastikan lingkungan sekolah aman dan bebas dari pelecehan.
Dukungan untuk Korban: Menyediakan dukungan psikologis dan hukum bagi korban pelecehan seksual, termasuk akses ke konseling dan bantuan hukum.
Mendorong Budaya Transparansi: Menciptakan budaya transparansi dan keterbukaan di mana siswa merasa aman untuk berbicara tentang masalah mereka tanpa takut akan konsekuensi negatif.