Dalam konteks memberantas narkoba, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk memerangi peredaran narkoba yang selama ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kriminalitas. Narkoba tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga menjadi salah satu faktor pemicu munculnya tindak kejahatan. Oleh karena itu, tindakan tegas akan diberlakukan kepada semua pihak yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba, tanpa memandang status sosial atau kelompok.
Tak hanya itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyoroti ancaman terorisme yang semakin kompleks. Para pelaku terorisme sering kali memanfaatkan situasi ketidakpastian dan kerawanan, termasuk melalui praktik premanisme, untuk menebar ancaman. Dengan demikian, dalam menjalankan Operasi Pekat, Polri berkomitmen untuk membongkar jaringan terorisme yang berpotensi merusak keamanan nasional.
Kapolri berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Masyarakat yang berani melaporkan tindakan premanisme akan mendapatkan dukungan penuh dari Polri. Dalam hal ini, Kapolri mengajak masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan kriminal yang mereka saksikan. "Kami perlu kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang aman dan bebas dari ancaman premanisme dan kejahatan lainnya," ungkapnya.
Pentingnya peran masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyadari bahwa tanpa dukungan masyarakat, upaya memberantas premanisme dan kejahatan lainnya akan sangat sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi mengenai tindakan premanisme dan cara melaporkan kepada pihak berwajib akan terus digalakkan.