Keterlibatan EDW dalam grup Telegram khusus penyuka sesama jenis semakin menunjukkan perilaku yang sangat tidak etis. Sebagai seorang pendidik, seharusnya ia mampu membedakan aktivitas pribadi dan profesional, serta memiliki kode etik yang tinggi. Namun, sangat disayangkan bahwa hal tersebut tidak terjadi dalam kasus EDW.
Kasus EDW juga menunjukkan bahwa penggunaan media sosial perlu diawasi dengan lebih ketat. Grup-grup tertutup dengan konten-konten yang menyimpang perlu dipantau dan dijaga agar tidak merusak moralitas dan membahayakan para anggotanya. Peran orang tua dan pihak berwenang dalam mengawasi aktivitas online anak-anak menjadi semakin penting dalam mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan.
Tindakan hukum yang tegas terhadap kasus EDW menjadi hal yang sangat penting sebagai bentuk keadilan bagi para korban. Selain itu, juga sebagai upaya untuk memberikan efek jera bagi pelaku lain yang niatnya untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Kita berharap bahwa kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali dan masyarakat bisa lebih waspada terhadap lingkungan sekitarnya.