Pengadilan di Provinsi Jilin Timur Laut baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan menjatuhkan hukuman mati kepada Zhao, bos dari salah satu perusahaan chip raksasa di China. Zhao dijatuhi hukuman setelah dinyatakan bersalah atas penggelapan besar-besaran, mencari untung secara ilegal, dan sengaja merugikan kepentingan perusahaan yang terdaftar. Kasus ini menarik perhatian besar, mengingat Zhao memimpin perusahaan yang berperan penting dalam industri teknologi di China.
Keputusan pengadilan menunjukkan ketegasan pemerintah China dalam memberantas praktek korupsi, terutama di sektor yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian negara. Zhao diduga telah melakukan serangkaian tindakan ilegal yang tidak hanya merugikan perusahaan yang dipimpinnya, tetapi juga berdampak pada investor dan karyawan. Penyelidikan menemukan bahwa Zhao telah menggunakan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi, termasuk melakukan transaksi yang merugikan.
Selain hukuman mati, Zhao juga diperintahkan untuk menyerahkan aset pribadinya serta membayar denda senilai 12 juta yuan. Ini menunjukkan bahwa sistem hukum di China tidak main-main dalam menindak korupsi, terutama di kalangan eksekutif tingkat tinggi. Banyak yang berpendapat bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada Zhao adalah bagian dari upaya lebih luas pemerintah China untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor bisnis dan mendorong praktik korporasi yang lebih transparan.