Gibran menekankan bahwa pengintegrasian nilai-nilai keagamaan dan pendidikan di pesantren dapat memberikan perubahan sikap yang signifikan bagi anak-anak bandel. Pesantren, dengan pendekatan komprehensifnya, tidak hanya fokus pada pendidikan agama tetapi juga pengembangan karakter, mental, dan perilaku positif. Dengan melibatkan pondok pesantren, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih baik dan menjauhkan mereka dari jeratan narkoba.
Dari laporan yang ada, angka penyalahgunaan narkoba di Sumut semakin memprihatinkan. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumut menjadi salah satu daerah dengan prevalensi pengguna narkoba yang sangat tinggi, yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Bobby menekankan bahwa tindakan nyata harus dilakukan, dan kolaborasi dengan pesantren bisa menjadi langkah awal yang positif.
Dalam konteks tersebut, pondok pesantren bisa berperan sebagai tempat rehabilitasi sekaligus pendidikan bagi anak-anak yang berisiko terjerat narkoba. Gibran menambahkan bahwa melibatkan para santri sebagai agen perubahan di komunitas mereka juga penting. Dengan memberi mereka bekal pemahaman yang benar tentang bahaya narkoba, diharapkan mereka dapat menyebarkan informasi tersebut di lingkungan mereka.