Dalam menanggapi kasus ini, Lutfi Hakim menegaskan bahwa sanksi yang akan diberikan kepada anggota yang terlibat bisa bervariasi, mulai dari pencabutan keanggotaan secara sementara hingga pemberhentian tetap dari organisasi. “Kami akan melakukan evaluasi dan memberikan sanksi yang sesuai dengan aturan yang berlaku di FBR. Kami ingin menunjukkan bahwa tindakan kriminal tidak bisa dimaafkan dan harus ada konsekuensinya,” imbuhnya.
Dalam setiap organisasi, keberadaan individu dengan tindakan kriminal tentu menjadi tantangan, dan FBR ingin menunjukkan komitmennya untuk menanggulangi masalah ini dengan serius. Lutfi menekankan pentingnya anggota FBR untuk memahami bahwa mereka bukan hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga organisasi dan komunitas yang lebih besar. Oleh karena itu, perilaku dan tindakan setiap anggota akan berdampak langsung pada eksistensi dan reputasi FBR sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan.
Lutfi Hakim juga mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan dan pengawasan terhadap tindakan yang dilakukan oleh anggotanya. Ia berharap dengan adanya keterlibatan masyarakat, setiap tindakan yang merugikan bisa segera terdeteksi dan diatasi. Ia menyinggung pentingnya membersihkan nama organisasi dari tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum.