Ada apa dengan susu kental manis yang akhir-akhir ini dikritisi oleh banyak pihak terkait keberadaannya?
Sejak dulu kala, susu kental manis memang menjadi andalan banyak keluarga untuk memnuhi kebutuhan gizi sang anak. Selain dinilai cukup murah, penyajian suus kental manis pun tak perlu ditambahkan gula lagi. Sebab, rasanya memang sudah manis sesuai dengan namanya.
Yayasan Abripraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia menilai produk susu kental manis miss persepsi di masyarakat. Hal ini berbuntut pada permintaan YAICI yang melarang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar tidak menyiarkan iklan tentang susu kental manis.
Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat mengaku telah bertemu dengan pihak Komisi Penyiaran Indonesia terkait iklan SKM dari setahun yang lalu. Namun, KPI memberikan alasan tak memiliki justifikasi yang jelas dan pernyataan dari BPOM untuk menghentikan iklan tersebut.
Padahal, sebelumnya YAICI sudah melakukan advokasi ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Alhasil, BPOM malah menentang rekomendasi tentang aturan penggunaan kata susu. Saat ini, BPOM pun telah menerbitkan aturan tentang label dan iklan pada produk susu kental manis.