Infeksi flu burung pada manusia lebih lanjut dapat mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan, terutama pada sektor peternakan dan perdagangan internasional. Oleh karena itu, pemerintah-pemerintah di seluruh dunia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan pandemi flu burung dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai, mengembangkan rencana respons krisis, dan meningkatkan pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak.
Selain itu, edukasi masyarakat juga berperan penting dalam pencegahan penyebaran flu burung. Informasi tentang gejala, cara penularan, dan langkah-langkah perlindungan harus disosialisasikan secara luas, sehingga masyarakat secara aktif dapat melindungi diri dan mencegah penyebaran virus.
WHO juga menyerukan para ilmuwan dan peneliti untuk terus memantau perkembangan virus flu burung, mengidentifikasi mutasi genetik yang mungkin terjadi, dan mengembangkan vaksin yang efektif dalam mengatasi virus ini. Keterlibatan aktif dari komunitas ilmiah dan industri farmasi sangat diperlukan untuk memastikan adanya persiapan yang memadai dalam menghadapi potensi pandemi flu burung.
Selain itu, kerja sama internasional juga menjadi aspek krusial dalam mengatasi ancaman virus flu burung. Negara-negara di seluruh dunia harus saling berbagi informasi, teknologi, dan sumber daya untuk memastikan tanggap darurat yang efektif dan respons global yang terkoordinasi.