Bulan Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan puasa, umat Muslim diwajibkan untuk menahan lapar, dahaga, dan nafsu selama waktu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun, di era digital saat ini, muncul tren menonton video mukbang (siaran makan dihadapan kamera) di media sosial, yang seringkali menampilkan konsumsi makanan dalam jumlah besar. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hukum menonton mukbang saat bulan puasa menurut pandangan para ustadz.
Dalam Islam, puasa memiliki makna spiritual yang mendalam, di mana umat Muslim diharapkan untuk meningkatkan ketakwaan dan kesabaran, serta meningkatkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Ketika menonton mukbang, ada risiko terjadi perasaan iri hati, ngiler, dan keinginan untuk makan yang dapat mengganggu tujuan utama dari ibadah puasa.
Menurut pandangan beberapa ustadz, menonton mukbang tidaklah dilarang secara langsung, namun disarankan untuk menghindari konten-konten yang dapat mengganggu konsentrasi dan kekhidmatan selama menjalankan ibadah puasa. Sebagai gantinya, mereka menyarankan untuk menonton konten-konten yang memperkaya ilmu dan spiritualitas, seperti kuliah agama, ceramah, dan tayangan yang memotivasi untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan selama bulan Ramadan.
Saat bulan suci Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat tarawih, tilawah Al-Quran, berzikir, dan sedekah. Oleh karena itu, menonton mukbang sebaiknya tidak dijadikan kegiatan utama, terutama saat berbuka puasa dan sahur, karena lebih baik memanfaatkan waktu untuk berdoa, beribadah, dan merenungkan makna dari ibadah puasa itu sendiri.
