Mengapa Kanker Usus Besar Meningkat di Usia Muda?
Para ahli belum bisa mengidentifikasi satu penyebab utama peningkatan ini, tetapi sejumlah faktor gaya hidup dan lingkungan sering disebut terkait:
-
Kurang aktivitas fisik
Banyak generasi muda menjalani gaya hidup sedentari—bekerja lama di depan komputer tanpa aktivitas fisik cukup.
-
Obesitas atau kelebihan berat badan
Keduanya meningkatkan risiko peradangan kronis dan gangguan metabolik yang memicu kanker.
-
Merokok & konsumsi alkohol berlebih
Kedua kebiasaan ini dikenal berisiko tinggi sebagai pemicu kanker, termasuk kolorektal.
-
Diet rendah serat dan tinggi lemak
Konsumsi produk hewani olahan dan kurang sayur dan buah meningkatkan paparan zat penyebab kanker.
-
Faktor lingkungan & gaya hidup lain
Termasuk polusi dan paparan zat berbahaya tanpa proteksi memadai.
Sementara itu, faktor genetik—seperti Sindrom Lynch atau riwayat polip dalam keluarga—memang meningkatkan risiko, tetapi sebagian besar kasus kanker kolorektal pada pasien muda muncul secara sporadis, tanpa mutasi genetik jelas.
Dampak Kanker Kolorektal Usia Muda
Kanker usus besar dapat mengguncang kehidupan generasi muda dalam berbagai aspek:
-
Kesehatan fisik yang terganggu, dari gejala perut hingga kebutuhan terapi jangka panjang.
-
Karier bisa terhenti sementara atau bahkan berubah arah drastis.
-
Beban finansial menjadi berat, karena perawatan medis dan potensi hilangnya penghasilan.
-
Stres psikologis tinggi akibat diagnosis kanker dan ketidakpastian masa depan.
Namun, kabar baiknya adalah kanker kolorektal sering kali dapat disembuhkan bila didiagnosis dini. Kolonoskopi dan perawatan modern telah terbukti efektif meningkatkan peluang hidup panjang dan berkualitas.
Kapan dan Mengapa Lakukan Pemeriksaan?
Berdasarkan rekomendasi medis:
-
Jika usia di bawah 50 tahun dan ada keluhan seperti perubahan tinja atau darah, langsung konsultasi ke dokter.
-
Jika ada riwayat keluarga, kolonoskopi disarankan mulai usia 40 tahun atau 10 tahun sebelum usia saat anggota keluarga terdiagnosis.
-
Generasi muda aktif dengan gaya hidup berisiko tinggi—merokok, obesitas, pola makan buruk, atau jarang bergerak—juga perlu evaluasi dini.