Makanan instan, minuman berwarna mencolok, dan makanan ringan yang mengandung bahan kimia tambahan sering kali menjadi favorit banyak orang. Padahal, zat pewarna dan pengawet buatan dapat membebani kerja ginjal. Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang, bahan-bahan ini dapat memicu kerusakan jaringan ginjal.
2. Penggunaan Obat Secara Berlebihan
Kebiasaan mengonsumsi obat-obatan tanpa resep, terutama obat penghilang nyeri dan jamu yang tidak terstandar, dapat meningkatkan risiko gagal ginjal. Kandungan zat kimia dalam obat yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menumpuk di ginjal dan mempercepat kerusakan.
3. Kurangnya Aliran Darah ke Ginjal
Ketika suplai darah ke ginjal menurun, fungsi organ ini juga ikut menurun. Kondisi ini bisa terjadi akibat dehidrasi berat, cedera parah, atau syok. Gangguan aliran darah yang tidak segera diatasi dapat berujung pada gagal ginjal akut maupun kronis.
4. Diabetes
Penyakit diabetes adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal di seluruh dunia. Gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, mengganggu proses penyaringan, dan menyebabkan komplikasi jangka panjang.
5. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam waktu lama juga bisa merusak pembuluh darah ginjal. Seiring waktu, tekanan yang terus-menerus membuat ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dengan baik.
6. Obesitas
Kelebihan berat badan bukan hanya berdampak pada jantung, tapi juga memperberat kerja ginjal. Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit ginjal kronis karena tekanan metabolik yang meningkat pada organ-organ vital.
7. Riwayat Penyakit Ginjal atau Alergi Berat (Anafilaksis)
Orang dengan riwayat penyakit ginjal sebelumnya, termasuk batu ginjal atau infeksi ginjal berulang, berpotensi mengalami kerusakan ginjal lebih lanjut. Begitu pula dengan kondisi alergi berat seperti anafilaksis, yang dapat memicu penurunan fungsi organ secara tiba-tiba, termasuk ginjal.