Tampang.com | Di tengah kemacetan, pekerjaan kantoran, dan maraknya hiburan digital, warga perkotaan Indonesia kian tenggelam dalam gaya hidup sedentari—gaya hidup minim gerak. Aktivitas seperti duduk di depan laptop, menatap layar gawai, atau berkendara selama berjam-jam menjadi rutinitas harian yang nyaris tak terhindarkan.
Menurut data dari Kemenkes RI tahun 2024, lebih dari 40% penduduk perkotaan tidak memenuhi rekomendasi minimal aktivitas fisik harian, yakni 150 menit per minggu. Akibatnya, berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung mulai menyerang usia muda.
“Tubuh kita dirancang untuk bergerak, bukan duduk 10 jam sehari. Duduk terlalu lama memperlambat metabolisme dan mempercepat kerusakan pembuluh darah,” jelas dr. Widyawan, spesialis penyakit dalam dari RSUP Persahabatan.