Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi masalah TBC. Dengan berbagai program, seperti strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course), diharapkan dapat mempercepat penanganan TBC. Program ini termasuk dalam upaya pengendalian penyakit menular lainnya dan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan TBC. Meskipun demikian, tantangan dalam implementasi program ini masih banyak, terutama di daerah-daerah terpencil.
Salah satu upaya yang perlu ditekankan adalah edukasi masyarakat mengenai TBC. Banyak kalangan yang masih kurang memahami gejala dan cara penularan penyakit ini. Sosialisasi yang baik dapat membantu mengurangi stigma terhadap penderita TBC dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini. Adanya dukungan masyarakat terhadap penderita juga dapat membantu mengurangi angka penularan, sehingga ancaman TBC dapat diminimalisir.
Di samping itu, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan juga menjadi faktor utama yang mesti diperhatikan. Rumah sakit dan puskesmas perlu dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk melakukan diagnosa yang cepat dan akurat. Dukungan dari pemerintah dalam hal pendanaan dan pelatihan tenaga medis sangat penting untuk mewujudkan hal ini. Dengan demikian, pengobatan TBC dapat dilakukan secara optimal, dan angka kesembuhan dapat meningkat.