Tampang.com | Meskipun pemerintah sudah mencanangkan program penanganan stunting sejak bertahun-tahun lalu, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Kondisi ini bukan hanya soal kurang gizi, tapi juga cerminan dari masalah luas seperti kemiskinan, akses pendidikan, dan pola hidup masyarakat.
Stunting Bukan Sekadar Kurang Gizi
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dampaknya tidak hanya fisik, tapi juga kognitif, yang bisa menghambat perkembangan kemampuan belajar anak.
“Anak stunting cenderung mengalami kesulitan belajar dan rentan terhadap penyakit,” jelas dr. Maya Putri, ahli gizi dari Universitas Indonesia.